Review : Samsung Galaxy Tab vs Apple iPad 2

Pada awal mengenal komputer dan sampai sekarangpun saya adalah pengguna OS Windows, terutama di kantor yang memang harus menggunakan Windows. Beberapa tahun yang lalu, hingga saat ini, mengenal dan aktif menggunakan Linux Ubuntu, terutama kalau di rumah. Menggunakan Linux Ubuntu ternyata sangat mengasyikkan, karena hobby ngoprek saya terpenuhi. Di samping itu, sayapun juga aktif menggunakan Blackberry karena -awalnya- diwajibkan kantor.

Perangkat yang saya pakaipun beragam mulai dari desktop, laptop, netbook hingga pada tahun 2012 ini mulai menggunakan Tablet. Ya, bahkan langsung 2 macam Tablet sekaligus : Samsung Galaxy Tab 8.9 inchi yang “terpaksa” dibeli karena sangat inginnya saya punya Tablet dan iPad 2 hadiah dari kantor karena hobi menulis artikel.

Sebelum saya membahas mengenai perbandingan antara Galaxy Tab dengan iPad, penting untuk diketahui bahwa salah satu hal yang paling berbeda antara perangkat komputer (dekstop, laptop dan netbook) dengan Tablet adalah : di Tablet, Anda tidak akan menemukan tombol “Maximize, Minimize dan Close”.

Anda hanya disediakan tombol “Home” untuk menutup “sementara” aplikasi yang ada di layar. Jadi, di Tablet tidak ada multitasking, kalaupun ada sifatnya hanya semu / sementara. Oleh karena itu, jika Anda membuka browser kemudian menutupnya dengan memencet tombol “home”, apabila waktu menutupnya lumayan lama, maka pada saat membuka kembali browser secara otomatis Tablet akan membuka kembali (dari awal) halaman-halaman yang sebelumnya telah dibuka.

Mungkin sudah banyak artikel yang membahas mengenai Windows vs Linux dan Android vs iPhone. Nah, saat ini saya akan mencoba membandingkan antara Samsung Galaxy Tab vs iPad yang saya pakai saat ini : versi saya pribadi sebagai pengguna.

Inilah perbandingannya menurut saya :

1. Ukuran Kartu GSM

Anda mungkin akan kecewa dengan iPad karena kartu GSM untuk koneksi internet harus dipotong ukurannya sesuai dengan ukuran slot khusus iPad yang lebih kecil (koq dia bikin standar sendiri ya  ?). Teman saya punya alat khusus pemotong kartu untuk iPad yang katanya harganya Rp. 70 ribu. Efek lanjutannya apabila kartu GSM telah dipotong, maka kartu tersebut tidak akan bisa lagi dipergunakan di HP atau modem yang Anda miliki.

Nah kalau di Galaxy Tab, kartu GSM untuk koneksi internet adalah standar seperti kartu GSM pada umumnya. Hebatnya, saya nggak perlu setting apa-apa untuk koneksi internet. Begitu kartu GSM saya masukkan ke slot, hard booting, langsung konek intenet.

2. Sharing Koneksi Internet / Tethering

Agar efisien, pada umumnya pengguna internet seperti saya hanya memiliki satu kartu GSM yang khusus dipergunakan untuk koneksi internet / modem. Dari satu modem tesebut dapat disharing menggunakan wifi laptop, sehingga dapat pula dinikmati oleh pengguna di perangkat yang lain seperti tutorial ini.

Nah, di Galaxy Tab sharing koneksi internet atau kalau di perangkat mobile disebut tethering, sangat mudah dilakukan : tap pojok kanan bawah (gambar batterey), tap Setting –> tap Tethering and Portable Hotspot –> tap Portable Wifi Hotspot  … dan beberapa saat kemudian Galaxy Tab sudah berfungsi sebagai Access Point.

 

Hebatnya adalah signal wifi yang dihasilkan sharing koneksi internet via Galaxy Tab dapat dikenali dengan baik oleh perangkat lain seperti Blackberry saya (dan tentunya iPad, laptop / netbook saya yang lain), sedangkan wifi yang dihasilkan oleh sharing koneksi dari laptop tidak dikenali oleh Blackberry maupun Tablet. Oleh karena itu, sejak memiliki Galaxy Tab, saya sudah sangat jarang menggunakan modem untuk koneksi internet, namun menggunakan tethering dari Galaxy Tab : tinggal beberapa sentuhan, sharing koneksi internet dapat dilakukan.

Nah untuk iPad, saya sudah mencari tata cara setting bahkan sudah tanya sama mbah Google, ternyata tethering di iPad -maaf- belum disediakan oleh Apple.

3. Koneksi antar Operating System / Perangkat Komputer

Sudah sewajarnya jika saya ingin memasukkan foto-foto kenangan dan lagu-lagu favorit saya dari komputer / laptop ke Tablet atau sebaliknya. Perlu saya sampaikan bahwa Galaxy Tab dan iPad sudah menyediakan kabel USB (juga berfungsi ke colokkan charger batterey) dengan bentuk yang sangat mirip, sebagai koneksi ke komputer. Nah mana yang paling mudah dikoneksikana ke komputer?

Pada saat kabel USB Galaxy Tab saya masukkan ke laptop dengan OS Windows, seluruh file dan folder di Galaxy Tab dapat dilihat dengan baik, sebagai drive baru seperti flash disk. Saya juga dapat membuat folder baru, mengcopy dan menghapus file dari dan ke Galaxy Tab tanpa ada masalah. Sedangkan jika dicolokkan ke OS Ubuntu, dikenali sebagai media baru, tetapi seluruh file di Galaxy Tab tidak terbaca. Namun berdasarkan info teman yang menggunakan, pengguna dapat membuat folder dan mengcopy file dari komputer dan dibaca dengan baik di Tablet setelah kabel dilepas. Saya pernah membaca tutorial agar file di Galaxy Tab dapat dibaca di Ubuntu, namun belum sempat oprek.

Nah bagaimana dengan iPad? Anda harus menginstall iTunes terlebih dahulu di OS Windows agar perangkat iPad dikenali dan jeleknya, Anda tidak disediakan secara cuma-cuma dalam bentuk CD sehingga harus download sendiri. Nah setelah install iTunes, mudahkah menggunakannya? Tidak!

Saya pernah mengcopy lagu-lagu dan tidak sepenuhnya berhasil entah apa sebabnya. Foto-foto yang saya copypun juga ada yang sebagian cuma kelihatan setengahnya. Hingga suatu hari saya mengcopy satu folder foto dan entah apa sebabnya tidak berhasil, namun berakibat lain : seluruh shortcut yang bukan bawaan iPad tidak berfungsi!  Akhirnya setelah saya remove seluruh foto, masalah menjadi hilang.

Hal lainnya yang perlu diketahui, foto hasil copyan melalui iTunes tidak bisa dihapus di iPad, namun hanya bisa dicopy  … Bayangkan repotnya, kalau mau menghapus foto di iPad harus menggunakan iTunes melalui komputer lain. Saya adalah tukang oprek OS dari Windows, Blackberry hingga Ubuntu Linux, tapi iPad ini agak membuat jengkel saya, karena untuk urusan sederhana saja (copy, paste dan delete) sulitnya bukan main.

4. Tampilan Layar

Secara umum tampilan layar iPad lebih jernih dan responsif dibandingkan Galaxy Tab. Namun jika dilihat secara keseluruhan, tampilan layar Galaxy Tab lebih semarak dan beragam dibandingkan dengan tampilan layar iPad yang hanya terdiri dari shortcut aplikasi.

Di Galaxy Tab, saya bisa memajang foto favorit sepertiga halaman layar dipadu dengan jam digital dan kondisi cuaca di kota saya khas Android, serta beberapa shortcut aplikasi favorit saya lainnya. Hal yang tidak bisa dilakukan di iPad !

5. Screen Capture

Suatu saat, misalnya untuk membuat tutorial penggunaan aplikasi,  saya pasti perlu merekam layar di memory clipboard atau menjadi file, agar dapat saya tampilkan pada tutorial agar lebih informatif.

Nah, Galaxy Tab (Android) sudah menyediakan shortcut pada panel di bawah, tinggal sentuh, maka gambar yang ada di layar akan terrekam di memory sekaligus di file. Kalau di iPad, saya sudah berupaya mencari tombol tersebut bahkan di toko aplikasi Apple dengan keyword Screen Capture, tapi -maaf- tidak tersedia.

6. Harga dan Ragam Applikasi

Ciri khas dari Tablet adalah adanya berbagai macam aplikasi seperti game, aplikasi perkantoran, jejaring sosial, hiburan, dll. yang tersedia di toko aplikasi masing-masing. Saya pernah membandingkan harga game Plants vs Zombie, di Apple Store seharga USD 7, sedangkan di Amazone Store hanya USD 2.

Ada aplikasi wajib yang harus saya cari dan install yaitu Al-Qur’an dan terjemahan bahasa Indonesia, untuk saya pergunakan taddarus. Di Android Market, saya bisa mendapatkan secara gratis, sedangkan di Apple Application Store saya harus membayarnya.

Satu hal lagi, pengguna Galaxy Tab dapat menginstall aplikasi secara off line dengan mendownload file dengan ekstensi “*.apk”, sedangkan seluruh aplikasi iPad hanya tersedia secara on line, kecuali jika iPad Anda sudah di jailbrake yang berakibat garansi perangkat hilang.

7. Aplikasi bawaan standar

Satu hal yang sangat saya sukai dari Galaxy Tab 8.9″ adalah sudah tesedianya aplikasi pekantoran : Polaris Office, yang dapat membuat dan membaca file standar MS Office baik versi 2003 maupun 2007. Meskipun hanya aplikasi bawaan Galaxy Tab, Polaris Office cukup powerfull : dapat dengan mudah setting font, bullet & number, menyisipkan gambar dll. Artikel inipun saya tulis menggunakan Polaris Office.

Hal serupa tidak disediakan oleh iPad, sehingga harus cari-cari lagi aplikasi office dan kebetulan saya menemukan yang free yaitu Documents 2, tapi ternyata agak mengecewakan, karena “fasilitas” sangat sederhana, file dokumen hanya setara “text file” dan pada saat file di upload ke Google Docs, menjadi berantakan.

Satu aplikasi bawaan iPad 2 yang bagus versi saya adalah Slideshow yang menyediakan perubahan antar foto yang beragam + bisa langsung diiringi musik mp3 dan saya paling suka transisi “ripple” yang mirip gelombang air.

8. Kualitas kamera

Suatu hal yang aneh, ternyata kualitas kamera iPad 2 cukup mengecewakan. Sebagai perbandingan, kualitas foto yang dihasilkan iPad 2 hanya 920 x 720 pixel sedangkan kualitas foto yang dihasilkan Galaxy Tab jauh di atasnya, yaitu mencapai 2046 x 1536 pixel

9. Membuka attachment email

Email adalah salah satu aplikasi wajib yang harus dimiliki pengguna internet saat ini dan masing-masing Tablet telah menyediakan aplikasi email bawaan. Namun sekali lagi, Galaxy Tab memberikan layanan yang lebih baik, apa itu?

Pada saat ada email yang berisi attachment file, pengguna Galaxy Tab diberikan pilihan : view or save, sehingga saya dapat menyimpan file di tempat yang saya kehendaki dan kapan-kapan mau membukanya tinggal menggunakan aplikasi pembuka file tesebut.

Sedangkan iPad 2 hanya memberikan opsi pengguna : view. Akibatnya adalah, penguna iPad harus membuka aplikasi email setiap akan membuka file attachment dan tidak ada kesempatan untuk menyimpan file attachment agar dapat dibuka dengan aplikasi lain. Aneh kan?

10. File Manager

Satu aplikasi yang menurut saya sangat penting dipergunakan untuk mengatur file adalah file manager. Kalau di Windows kita mengenal Windows Explorer, di Linux Ubuntu kita mengenal Nautilus, maka di Galaxy Tab dikenal shortcut dengan nama “My Files”. Dengan file manager tersebut Anda bisa mengcopy, cut dan paste seperti fungsi file manager pada umumnya. Perlu diketahui bahwa gambar foto di bawah ini saya rekayasa menggunakan aplikasi rekayasa foto gratis dari Android Market.

 

Namun sayang sekali, iPad tidak menyediakan file manager tersebut. Di iPad, Anda hanya disediakan file manager dengan fungsi sangat terbatas : Photo dan Video. Mungkin Apple yakin bahwa file managernya yaitu iTunes di perangkat yang lain, sudah dianggap powerfull, padahal …

Saya sudah mencari dan install aplikasi File Manager dari toko aplikasi Apple, namun ternyata setelah dicoba dipakai jauh dari harapan bisa melihat isi file di iPad seperti file manager yang lain.

11. Virtual Keyboard

Salah satu aplikasi penting di perangkat Tablet adalah virtual keyboard yang dipakai pengguna untuk menulis.

Nah di Galaxy Tab, virtual keyboard menyesuaikan pilihan huruf. Apabila pengguna memilih huruf kapital dengan menyentuh keybord “Shift” maka secara otomatis tampilan virtual keybord juga akan berubah menjadi huruf kapital, istilah kerennya WYSISYG (What You See is What You Get).

Hal berbeda ada pada iPad, default virtual keyboard tetap terlihat sebagai huruf kapital, meskipun saat itu Anda sedang menulis huruf normal / non kapital.

12. Fleksibilitas Bluetooth

Kadangkala saya ingin memindahkan foto dari perangkat tablet ke komputer atau sebaliknya tanpa menggunakan kabel data. Ada dua cara : menggunakan email atau bluetooth. Tentunya yang paling praktis adalah menggunakan bluetooth. Nah bagaimana perbandingan penggunaan bluetooth ?

Di Galaxy Tab, mengirim file via bluetooth sangat mudah dilakukan. Pairing (pengenalan antar perangkat) dengan komputer / laptop juga sangat mudah dilakukan. Adapun cara mudah untuk transfer file via bluuetooth adalah menggunakan File Manager “My Files” untuk memastikan file / gambar mana yang akan dikirim via bluetooth –> tap gambar anak panah di panel atas –> pilih Bluetooth –> pilih perangkat yang sudah dikenal (pair) dan filepun sudah berpindah ke perangkat lain. Begitu mudahnya …

Nah bagaimana dengan iPad ? Maaf … saya ternyata kesulitan untuk melakukan pairing perangkat bluetooth dengan laptop saya. Hingga saat ini iPad saya belum bisa dikenal oleh laptop saya. Kalaupun katakanlah bisa dikenali, kalau saya tap salah satu gambar di folder “Photo”, pada saat pilihan anak panah saya tap, ternyata tidak ada menu “Send via Bloetooth”, yang tersedia hanya : “Email photo, Message, Use Wallpaper, Tweet, Print dan Copy Photo” …